Skip to content
AMBON,N25NEWS.id-Kepala Sekolah SD Inpres 21 Kudamati Ambon,Antomina Rosalia Birahy menyebutkan, Merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi.
Hal ini dikatakan Birahy saat bersama anak-anak SD Inpres 21 Kudamati Ambon melaksanakan program Merdeka Belajar,dengan memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk.
Dikatakan Merdeka Belajar yang merupakan program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi,Nadiem Makarim ini,sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar.
Selain itu,kata Birahy Merdeka Belajar atau pembelajaran kontekstual ini juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna.Pasalnya, anak-anak dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
“Jadi Merdeka Belajar dapat membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.Selain itu juga,memberikan keleluasaan kepada kami (sekolah) dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar,”ujar Birahy kepada N25NEWS, beberapa waktu lalu.
Menurutnya lagi,Merdeka Belajar juga untuk memenuhi peningkatan SDM dalam menghadapi tantangan yang akan datang.Olehnya, program ini penting guna menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka,serta tidak merasa dikekang oleh ketentuan dan peraturan dalam pembelajaran,sehingga mereka dapat menemukan potensi dan kemampuan diri masing-masing.
“Untuk itu,saya berharap program ini nantinya dapat berdampak positif bagi anak-anak SD Inpres 21 Kudamati Ambon,dengan kreasi mereka,tentu dapat menciptakan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat,”pungkasnya.(**)
